Rabu, 12 Oktober 2011

Cara menghitung volume besi beton bertulang


Besi pada konstruksi beton bertulang berfungsi sebagai panahan tegangan tarik, penggunaan besi dalam beton bertulang karena beton hanya kuat terhadap gaya tekan.
sebelum melaksanakan pekerjaan beton bertulang terlebih dahulu kita menghitung kebutuhan volume material besi beton sehingga dapat dipersiapkan sebelumnya dengan jumlah yang tepat.
cara menghitung volume besi beton bertulang adalah sebagai berikut:
misalkan sebuah pekerjaan kolom beton bertulang setinggi 6 m dengan gambarpotongan besi seperti ini:

langkah perhitungan kebutuhan besi beton pada konstruksi tersebut
menghitung kebutuhan besi tulangan pokok
  • volume besi D10 adalah 4 bh x 6 m = 24 m’
  • jika panjang besi perbuah dipasaran adalah 11 m maka  kebutuhan besi adalah 24 m : 11 m = 2.18 buah
  • berat per m’ besi D10 adalah 0.617 kg maka total kebutuhan besi D10 adalah 0.617 kg/m x 24 = 14.808 kg
Menghitung kebutuhan besi tulangan sengkang atau cincin
  • panjang tulang sengkang perbuah adalah 25+15+25+15+5+5 = 90 cm = 0.9 m
  • jumlah tulangan sengkang pada kolom setinggi 6 m dengan jarak pemasangan 15 cm adalah 6 : 0.15 = 40 buah besi tulangan sengkang.
  • total panjang besi tulangan sengkang adalah 40 bh x 0.9 m = 36 m
  • jka panjang besi perbuah dipasaran 11 m maka kebutuhan besi tulangan sengkang 36 : 11 = 3.27 buah
  • berat besi per kg besi D8 pada tabel adalah 0.395 kg maka jumlah kebutuhan besi adalah 0.395 kg/m  x 36 m = 14.22 kg
* Tabel Berat Besi Bisa Dilihat Dibawah
dari perhitungan diatas maka kebutuhan besi tulangan nya adalah
  • Besi D10 = 2.18 batang = 14.808 kg
  • Besi D8 = 3.27 batang =  14.22 kg
  • beton sebesar 0.2×0.3×6 = 0.36 m3
demikian salah satu cara perhitungan volume besi, untuk lebih mudahnya sekarang ini sudah banyak software untuk menghitung besi baik memakai excel atau yang lainya, semoga berguna ya…


TABEL BESI
BESI BETON POLOS & ULIR
UKURANBERAT
(mm)(Kg)
60.222
80.395
90.500
100.617
120.888
131.040
161.578
161.578
192.223
222.985
253.853
284.830
295.185
326.313
367.990
6p0.22
8p0.4
9p0.5
10p0.62
12p0.89
13p1.04
16p1.57
16p1.58
19p2.23
22p2.98
25p3.85
28p4.83
29p5.19
32p6.31
36p7.99

contoh perhitungan volume besi
besi diameter 8 dengan panjang 22 meter adalah
berat/m diameter 8 menurut tabel adalah 0.395
maka volume:
V= 0.395 x 22
= 8.69 KG





cara menghitung volume pas batu bata

pasangan batu bata biasa digunakan sebagai dinding rumah maupun gedung, baik berfungsi sebagai penyekat ruangan maupun aksesoris bangunan.
sebelum melaksanakan pekerjaan pasangan batu bata sebaiknya dihitung terlebih dahulu kebutuhan volume material bata yang diperlukan, sehingga tidak terjadi kelebihan maupun kekurangan bata pada saat proses pelaksanaan pasangan dinding bata.
pasangan dinding bata1 cara menghitung volume material pasangan bata
setelah sebelumnya menghitung volume material pondasi , sekarang kita akan mencoba menghitung volume material pasangan dinding bata, misalkan sebuah pekerjaan dinding bata sepanjang 20 m setinggi 3 m, berapa volume pasangan bata, semen, pasir dan jumlah tenaga yang dibutuhkan.
pasangan dinding bata tampa1 cara menghitung volume material pasangan bata
langkah pertama adalah menghitung luasan pasangan dinding bata
volume = 20 m x 3 m = 60m2
berikutnya mencari data analisa BOW untuk 1m2 pasangan dinding bata adalah
Pasangan batu bata dengan 1 Pc : 4 Ps per m2 tebal ½ bata
80,0000 Buah Batu bata
0,4000 Sak semen
0,0510 M3 Pasir pasang
0,0480 Mandor
0,0160 Kepala tukang batu
0,1600 Tukang batu
0,4800 Pekerja
selanjutnya berdasarkan analisa diatas dapat dihitng volume material seluas 60 m2
kebutuhan material untuk 60m2 pasangan bata adalah
80,0000 x 60 m2 = 4800 Buah batu bata
0,4000 x 60 m2 = 24 sak semen
0,0510 x 60 m2 = 3.06 m3 pasir pasang
kebutuhan tenaga untuk 60 m2 pasangan bata adalah
0,0480 x 60 m2 = 2.88 hari mandor
0,0160 x 60m2 = 0.96 hari kepala tukang batu
0,1600  x 60 m2 = 9.6 hari Tukang Batu
0,4800 x 60 m2 = 28.8 hari Pekerja
untuk jumlah tenaga dapat dihitung dengan cara
misalkan kita menginginkan pekerjaan tersebut selesai dalam 5 hari naka jumlah tenaga untuk pasangan batu bata seluas 60 m2 adalah:
2.88 hari: 5 = 0.576 dibulatkan 1 mandor
0.96 hari : 5 = 0.192 dibulatkan 1 kepala tukang batu
9.6 hari: 5 = 1.92 dibulatkan 2 Tukang Batu
28.8 hari : 5 = 5.76 dibulatkan 6 Pekerja


Baca Juga:


CIVIL 

Sejarah Pekembangan Beton Pratekan


Beton adalah suatu bahan yang mempunyai kekuatan yang tinggi terhadap tekan, tetapi sebaliknya mempunyai kekuatan relative sangat rendah terhadap tarik.
Beton tidak selamanya bekerja secara efektif didalam penampang-penampang struktur beton bertulang, hanya bagian tertekan saja yang efektif bekerja, sedangkan bagian beton yang retak dibagian yang tertarik tidak bekerja efektif dan hanya merupakan beban mati yang tidak bermanfaat.
Hal inilah yang menyebabkan tidak dapatnya diciptakan srtuktur-struktur beton bertulang dengan bentang yang panjang secara ekonomis, karena terlalu banyak beban mati yang tidak efektif. Disampimg itu, retak-retak disekitar baja tulangan bisa berbahaya bagi struktur karena merupakan tempat meresapnya air dan udara luar kedalam baja tulangan sehingga terjadi karatan. Putusnya baja tulangan akibat karatan fatal akibatnya bagi struktur.
Dengan kekurangan-kekurangan yang dirasakan pada struktur beton bertulang seperti diuraikan diatas, timbullah gagasan untuk menggunakan kombinasi-kombinasi bahan beton secara lain, yaitu dengan memberikan pratekanan pada beton melalui kabel baja (tendon) yang ditarik atau biasa disebut beton pratekan.
Beton pratekan pertama kali ditemukan oleh EUGENE FREYSSINET seoranginsinyur Perancis. Ia mengemukakan bahwa untuk mengatasi rangkak,relaksasi dan slip pada jangkar kawat atau pada kabel maka digunakan beton dan baja yang bermutu tinggi. Disamping itu ia juga telah menciptakan suatu system panjang kawat dan system penarikan yang baik, yang hingga kini masih dipakai dan terkenal dengan system FREYSSINET.
Dengan demikian, Freyssinet telah berhasil menciptakan suatu jenis struktur baru sebagai tandingan dari strktur beton bertulang. Karena penampang beton tidak pernah tertarik, maka seluruh beban dapat dimanfaatkan seluruhnya dan dengan system ini dimungkinkanlah penciptaan struktur-struktur yang langsing dan bentang-bentang yang panjang.
Beton pratekan untuk pertama kalinya dilaksanakan besar-besaran dengan sukses oleh Freyssinet pada tahun 1933 di Gare Maritime pelabuhan LeHavre (Perancis). Freyssenet sebagai bapak beton pratekan segera diikuti jejaknya oleh para ahli lain dalam mengembangkan lebih lanjut jenis struktur ini.